Skip to main content

Abatoar : kamu korban berikutnya ?

Pada awal kemunculanya lumayan sulit untuk menemukan Abatoar walaupun sudah dicari ke beberapa toko buku besar tapi tetap saja sulit. Entah saya yang telat mencari karena sudah terjual habis atau memang distribusi buku ini tidak terlalu luas. Namun kebetulan pada satu acara pameran buku dapat dengan mudah saya temukan buku itu dan tanpa pikir panjang saya langsung membeli dua buku karya @kisahhorror. Linimasa dan Abatoar, sekalian book signing dan minta sedikit wejangan dari dia karena kebetulan saat itu juga Media Kita mengadakan #Horrorday. Selain dihadiri oleh @kisahhorror, #Horrorday juga dihadiri oleh Penchake. 
(Tentang apa atau siapa itu Penchake akan saya bahas di kesempatan lain, saya janji. Tolong jangan gentayangi saya.)

Abatoar ?

"Abatoar itu bukannya tempat buat orang - orang jalan kaki di pinggir jalan raya ya ?"
"Itu trotoar mas..."
"Ohiya lupa, terus Abatoar itu apa ?"
Singkat dan jelas pada pameran buku itu @kisahhorror menjelaskan arti Abatoar.

"Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Abatoar adalah rumah jagal"

Itu saja, singkat dan jelas. Sekarang kita bahas isi bukunya. Saya akan berusaha keras agar tidak spoiler. 

Judul buku : Abatoar : kamu korban berikutnya ?
Penulis : @kisahhorror
Penerbit : MediaKita
Tanggal Terbit : April - 2014
Jumlah halaman : 194 halaman

(+) Plus 
  • Konsep ceritanya keren, menantang pembacanya dan bisa memikat dari halaman pertama.
  • Penokohan karakter yang kental, masing - masing karakter yang membangun ceritanya memiliki cerita masa lalu yang membuat karakternya jadi lebih hidup.
  • Berhasil memancing pembaca, antara deg - degan ketakutan dengan deg - degan karena bumbu romansanya yang sedikit namun menyentuh.
  • Ilustrasi di beberapa halaman membantu imajinasi pembaca menggambarkan suasana ngerinya. Saya sendiri paling suka ilustrasi ketika Alana diikat. Itu ngeri.
(-) Minus
  • Masih ada typo yang seharusnya bisa dihindari.
  • Ada beberapa pengandaian yang bertele - tele. Pengandaian yang seharusnya tidak terlalu dibutuhkan namun masih ditulis juga. Menurut saya ini adalah pemborosan tinta.
  • Agak sulit menangkap karakter dasar Alana. Karena ada dialog yang dia ucapkan pada Bayu yang tidak menggambarkan kalau Alana ini sangat menderita. Di satu bagian dia merasa pasrah pada nasibnya, namun di bagian cerita lain dia malah jadi begitu kuat dan di bagian cerita berikutnya dia kembali lagi jadi gadis yang pasrah. Perubahan sifat Alana ini menurut saya tidak stabil.
Abatoar menceritakan tentang sebuah rumah besar yang dihuni oleh lima orang pembunuh yang memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda - beda namun biar begitu masing - masing memiliki kesamaan kebiasaan. Membunuh. Dan karea kesamaan kebiasaan itu mereka menjadi begitu dekat layaknya sebuah keluarga. Singkat cerita (karena nggak mau spoiler) seorang gadis bernama Alana datang ke rumah itu bermaksud untuk mencari temannya yang hilang, namun dia malah disekap oleh Mas Moh yang merupakan salah satu penghuni rumah itu (silakan cari tahu sendiri siapa itu Mas Moh.) Dimulailah perjuangan Alana untuk menyelamatkan dirinya dari rumah besar dengan alur cerita yang apik dan sulit untuk diduga.

Abatoar memiliki cerita yang lumayan singkat, hanya delapan bab. Namun bukan berarti Abatoar miskin kualitas cerita. Justru dalam ringkasnya cerita ini, terdapat komposisi cerita yang padat. Aroma horror slasher, pergolakan jati diri salah satu tokoh yang memutar balikkan cerita, ironi yang terjadi pada masing - masing tokoh, dan juga romansa cerita sebagai obat penawar kesadisan cerita ini. Novel ini dilabeli dengan label sakti '18+' karena memang ceritanya berhasil menggambarkan sisi busuk manusia yang ada sekarang. Anda akan sering menemukan kata 'Membunuh','Menggorok','Memerkosa','Menyiksa','Memukuli' dan berbagai kata - kata yang efektif untuk mental disturbing. Jujur saya sendiri tidak tega membayangkan nasib Alana dalam cerita ini yang berjuang untuk bertahan hidup. Keren.

Namun biar begitu ada beberapa bagian cerita yang menurut saya agak ganjil, misalnya ketika si penjaga villa berusaha mencari - cari Anna yang menghilang hingga si penjaga villa ini mencari Anna ke kampung sebelah, tapi entah mengapa Alana dengan mudahnya berfirasat kalau temannya ini berada di rumah besar. Kejadian yang sama juga terjadi pada polisi yang datang ke kampung itu untuk melakukan penyelidikan. Firasat Alana masih jauh lebih tajam dibandingkan dengan penyelidikan polisi karena polisi malah begitu sulit melakukan penyelidikan. Saya rasa ini agak ganjil.

Antara skala 1 hingga 10. Saya akan memberikan angka 8.7 pada karya ini berdasarkan pada berbagai kelebihan dan kekurangan yang saya tuliskan di atas. Andai saja @kisahhorror lebih mengefektifkan lagi kalimat - kalimat untuk menyusun cerita, angka 8.7 bisa naik menjadi 9.0.

Review ini dibuat tanpa mengurangi rasa hormat pada sang penulis, munculnya novel - novel atau kumpulan cerpen horror baru - baru ini benar - benar memberi warna dunia literatur di Indonesia. Di tengah maraknya karya - karya komedi yang jayus dan cerita - cerita metropop yang mencengkram kuat pasar buku - buku cerita, penulis cerita horor berhasil memberikan warna baru. 

Sebelum saya akhiri, ada satu quote yang selalu saya ingat dari Abatoar.

There's the time when the world crumble and i know you will always stay with me

Aww... so sweet...

*lanjut baca Linimasa

Comments

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Lima o

Creepy Diary 2

Dapat rezeki yang lumayan di sore hari sepulang kerja. Satu novel dikirimkan ke rumah. Adapun judul novel itu adalah Creepy Diary 2 karya Ayumi Chintiami. Tak perlu banyak kata lagi, mari kita bedah. Judul buku         : Creepy Diary 2 Penulis              : Ayumi Chintiami Penerbit            : Bukune  Tanggal terbit    : Mei 2014 Jumlah halaman : 292 halaman Creepy Diary 2 Adalah seorang gadis bernama Ayumi yang memiliki kemampuan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Ayumi sering kali melihat makhluk-makhluk mengerikan, mengalami mimpi-mimpi aneh dan bahkan visualisasi dari peristiwa yang belum pernah terjadi. Sama seperti novel sebelumnya, pada Creepy Diary 2 Ayumi kembali menemui arwah penasaran dengan latar belakang kematian yang bisa dibilang kelewat getir serta kejadian-kejadian aneh serta sosok-sosok mengerikan yang dia temui sepanjang perjalanan ketika berwisata mistis bersama teman-temannya menelusuri tempat-tempat mistis

Kisah Tragis Dibalik Lagu Pengantar Tidur

Nina Bobo oohh Nina bobo Kalau tidak bobo digigit nyamuk Satu lagu dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur anak - anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tapi pernahkah anda coba bertanya pada seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut? Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau - pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda. Hidup Nina berjalan normal seperti orang - orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan - jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara. Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu t