Skip to main content

Gak Baca Komik Horor, Sekalinya Baca Jadi Lama Gak Posting Lagi

Lama gak update sodara - sodara sekalian. Kali ini saya gak mau cerita sesuatu dulu. Mau share sedikit aja. 
Jadi gini, ceritanya saya lagi iseng googling. Dan nemu komik horror disalah satu web penyedia komik. Jelas dong saya penasaran, saya baca dikit dan voila ! sukses bikin saya gak bisa tidur, gak berani di kamar mandi lama - lama. Dan gak berani buat posting cerita horor buat sementara. (Selain sempitnya waktu, efek dari komik ini yang membuat saya gak posting - posting lagi).

"Emang serem banget ya ?"

Gak banget - banget sih, tapi karena ilustrasinya yang "brengsek" dan lumayan buat bahan mental disturbing jadi bakal bikin anda berkali - kali ngeliat ke belakang pas lagi baca ceritanya (if you know what i mean...^_^).

Nih saya kasih linknya aja. Saya gak mau naro gambar - apa dipostingan kali ini.

YAMI NO KOE

Nemu profil penulisnya juga dari wikipedia :

Junji Ito was born in the Gifu prefecture of Japan in 1963. He was inspired from a young age by both his older sister's drawings[1] and the work of Kazuo Umezu. Ito first began writing and drawing manga as a hobby while working as a dental technician in the early 90's.[2] In 1987, he submitted a short story to Gekkan Halloween that won an honorable mention in the Kazuo Umezu Prize (with Umezu himself as one of the judges).
In addition to Kazuo Umezu, Ito has cited Hideshi Hino, Shinichi Furuka, Yasutaka Tsutsui, and H.P. Lovecraft as being major influences on his work.[3]
Some of the recurring themes of Ito's work include body horror, seemingly ordinary characters who begin to act out of irrational compulsion, the breakdown of society, deep sea organisms, and the inevitability of one's demise.
Ito's universe is also very cruel and capricious; his characters often find themselves victims of malevolent unnatural circumstances for no discernible reason or punished out of proportion for minor infractions against an unknown and incomprehensible natural order.


Kalau anda merasa punya mental yang mudah goyah dan rasa paranoid yang berlebihanm saya mohon jangan iseng buat baca komik itu.
Saya serius. Buat kebaikan anda sendiri.
Happy goosebumps ^_^ !

Comments

  1. wah klo Junji Ito sih emang terkenal banget tuh komik horornya, cobain deh baca Uzumaki (bukan, bukan naruto uzumaki lho)

    ReplyDelete
  2. kalo mo baca yg ginian baiknya sesudah makan,ntar selera ilang lo *_*

    ReplyDelete
  3. @Garnis : Yaudah jangan dipaksain kalo gitu

    @Crystal : Uzumaki ? Ntar deh, ngumpulin nyali dulu. ^_^

    @Crystal : Setelah baca yg gituan, baiknya tidur. Hehehe

    ReplyDelete
  4. yei !! ghost story mwb nya ada lagi !! seminggu lalu kucariin terus tetap gak ada,kemana sih ??

    ReplyDelete
  5. @Vanessa : baru ngeh kalo yang komen itu ghost story. Kayaknya dari kemaren lagi ngotak ngatik template blognya deh.

    ReplyDelete
  6. @rezz :ha???btw komik junji itu kadang menjijikkan ya...

    ReplyDelete
  7. @vanessa : yah lumayan. Apalagi yami no koe yang judulnya glycerine. Idih jijik bgt liatnya.

    ReplyDelete
  8. @rezz : baca komik segitu aja udah gak mosting berhari hari,jgn dibaca lagi dah , bisa bisa tutup ni blog gara gara kamu takut -_-

    ReplyDelete
  9. ada yg tau jdull komik junji ito yg crta.a tntang cwok gnteng yg ska ngebunuh cwek2 yg naksir ama dia ,, udh lama lihat sihc tpi lpa jdul.a apa cuman yg aq ingat itu pgrang,a junji ito jga .....
    ada yg tau gak ...???

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your fear please.... :)

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Lima o

Creepy Diary 2

Dapat rezeki yang lumayan di sore hari sepulang kerja. Satu novel dikirimkan ke rumah. Adapun judul novel itu adalah Creepy Diary 2 karya Ayumi Chintiami. Tak perlu banyak kata lagi, mari kita bedah. Judul buku         : Creepy Diary 2 Penulis              : Ayumi Chintiami Penerbit            : Bukune  Tanggal terbit    : Mei 2014 Jumlah halaman : 292 halaman Creepy Diary 2 Adalah seorang gadis bernama Ayumi yang memiliki kemampuan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Ayumi sering kali melihat makhluk-makhluk mengerikan, mengalami mimpi-mimpi aneh dan bahkan visualisasi dari peristiwa yang belum pernah terjadi. Sama seperti novel sebelumnya, pada Creepy Diary 2 Ayumi kembali menemui arwah penasaran dengan latar belakang kematian yang bisa dibilang kelewat getir serta kejadian-kejadian aneh serta sosok-sosok mengerikan yang dia temui sepanjang perjalanan ketika berwisata mistis bersama teman-temannya menelusuri tempat-tempat mistis

Kisah Tragis Dibalik Lagu Pengantar Tidur

Nina Bobo oohh Nina bobo Kalau tidak bobo digigit nyamuk Satu lagu dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur anak - anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tapi pernahkah anda coba bertanya pada seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut? Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau - pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda. Hidup Nina berjalan normal seperti orang - orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan - jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara. Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu t