Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Ruangan

Suatu malam, Aku mengalami mimpi yang sangat aneh. Aku bemimpi berada di sebuah ruangan dengan dinding yang semuanya berwarna putih. Kelihatannya seperti ruangan steril di rumah sakit, namun tidak ada perabotan sama sekali, hanya ada kasur, cermin, dan wastafel. Di ruangan itu juga tidak ada pintu, yang ada hanyalah sebuah jendela. Ketika Aku membuka jendela itu, Aku menyadari bahwa ruangan itu berada di sebuah gedung pencakar langit dan aku berada di lantai yang sangat tinggi, permukaan tanah di bawah sana terlihat samar-samar. Sejauh yang Aku ingat, Aku menghabiskan hari-hariku di dalam ruangan itu dan Aku sama sekali tidak tahu apapun tentang ruangan itu. Setiap hari Aku melakukan kegiatan yang sama. Bangun dari tidur, berkeliling ruangan itu dan menatapi dinding. Setiap hari terus saja begitu. Kemudian suatu hari, Aku merasakan sesuatu yang ganjil. Ada hal yang berbeda. Aku menyadari sebuah retak kecil di dinding. Karena telah bertahun-tahun berada di ruangan itu, Aku in

Kabur

Ayah tiriku selalu membenciku. Ketika Ibu menikah dengannya dan dia tinggal di rumah kami, hidupku jadi terasa seperti di neraka. Apapun yang aku lakukan selalu salah dimatanya dan dia selalu membentakku.  Pelan tapi pasti, semua kekacauan di rumah mulai mempengaruhi sekolahku. Sulit sekali untuk belajar dan nilaiku semakin menurun. Ketika makan malam bersama aku sangat gugup hingga sulit sekali rasanya untuk makan. Pelan-pelan aku menarik diriku dari teman-teman dan tidak main lagi bersama mereka.  Semuanya semakin menjadi-jadi. Aku menjadi samsak tinju ayah angkatku. Dia mulai memukuliku tanpa ampun. Dia adalah orang yang besar dan kuat sementara aku terlalu kecil dan lemah untuk melawannya. Setiap pukulan dan tendangan yang dia tujukan padaku menyakitiku secara fisik dan mental. Tidak lama setelah itu Aku diagnosa mengalami depresi. Dari semua kejadian yang telah terjadi, Ibuku hanya diam saja dan tidak membelaku sama sekali. Dia lebih memilih suami barunya ketimbang

Meng-Google Dirimu

Jangan pernah meng-Google dirimu. Mengapa? karena bisa jadi kau tidak akan suka dengan apa yang kau temukan. Suatu hari aku merasa bosan dan mengetikkan namaku sendiri di mesin pencarian Google. Aku memiliki nama yang tidak terlalu pasaran, jadi aku yakin hasil pencariannya tidak akan terlalu banyak. Aku kaget sekali ketika ternyata aku menemukan sebuah website yang memiliki domain bertuliskan nama lengkapku. www,(namaku).com Ketika aku klik link tersebut, muncullah sebuah papan pesan. Aku memperhatikan profil dari website tersebut dan mengetahui bahwa ternyata orang yang memiliki website itu seusia denganku dan memiliki hobi dan ketertarikan yang sama. Tidak ada posting apapun dalam papan pesan tersebut, namun karena penasaran, aku menyimpan link itu. Sudah sebulan berlalu, ketika aku melihat kembali website tersebut. Kali ini website tersebut memiliki beberapa konten. Ada beberapa postingan catatan harian, beberapa hal acak seperti "Hari ini cerah banget" a