Skip to main content

Toko Daging

Zachary Gristle adalah satu-satunya tukang daging di kota. Dia memiliki sebuah toko yang menjual daging untuk para pelanggannya. Setiap pagi, ketika Tn. Gristle membuka tokonya, akan selalu ada antrian panjang para pelanggannya yang menunggu diluar. Mereka ingin mendapatkan potongan daging dengan kualitas yang bagus.

Selama perang dunia kedua, bahan pangan sangat sulit ditemukan dan persediaan harus dijatah. Pemerintah memberikan warga kupon merah untuk digunakan apabila mereka ingin membeli daging.

Ketika perang semakin menjadi, daging menjadi semakin mahal. Pelanggannya tidak senang dan dia kehilangan uang.

Pada suatu petang, Tn. Gristle sedang makan malam bersama anak dan istrinya. Seketika dia menemukan solusi untuk masalahnya.

Dia mulai membeli daging kuda murah dari peternak pasar gelap. Kemudian, dia memotong daging kuda itu lalu menjualnya kepada para pelanggan. Daging itu dijualnya sebagai daging sapi berkualitas.

Tn. Gristle mendapatkan banyak uang, namun tidak lama kemudian persediaan daging kuda juga semakin menipis. Kalau dia ingin terus mendapatkan keuntungan, dia harus mencari lagi jenis daging yang lain. Daging lama, daging busuk, daging tercemar, daging kucing, daging anjing dan daging tikus. Daging apapun. Dia mencuci daging-daging itu dan menggunakan proses rahasia untuk menghilangkan aroma busuknya. Kemudian, dia memotong bagian yang agak busuk dan menjualnya kepada para pembeli sebagai daging berkualitas.

Tidak ada seorang pun yang mencurigai apa yang Tn. Gristle lakukan. Bahkan ketika para warga mulai jatuh sakit. 

Suatu malam, seorang peternak datang kerumahnya dan memberitahukan daging busuk yang siap diangkut. Tn. Gristle sedang tidak ada di rumah dan istrinya lah yang membukakan pintu.

Istrinya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan benar-benar terkejut atas apa yang dikerjakan suaminya. Ketika malam tiba, dia memperingatkan Tn. Gristle untuk menghentikan pekerjaannya.

Apapun yang dikatakan istrinya, Tn. Gristle tidak terpengaruh sedikitpun. Dia dibutakan oleh ketamakan dan yang dia pikirkan hanyalah bagaimana dia bisa mendapatkan yang dengan sebanyak mungkin.

Kemudian, satu per satu orang di kota meninggal. Pertama-tama Nn. Abercrobmbie, lalu Tn. Grundy. Ketika Nn. Marmite meninggal dengan daging steak yang tinggal setengah dipiringnya, polisi mulai curiga.

Tn. Gristle menutup tokonya lebih awal dan segera pulang ke rumah. Dia memberitahu istrinya untuk berkemas karena mereka harus segera pergi dari kota.

Saat itu juga anaknya terhuyung-huyung sambil mencengkram perutnya. Dia baru saja pulang dari rumah temannya dan memakan sepotong daging busuk.

Anak itu roboh dan meninggal tepat di depan orang tuanya. Ny, Gristle putus asa, dia kehilangan kewarasannya. Dia mengambil sebilah pisau dapur dan memojokkan suaminya.

Keesokan paginya, ketika para pelanggan tiba di toko daging, mereka menemukan Ny. Gristle berdiri di belakang meja toko. Dengan tatapan mata yang sayu dia mengoceh sendirian. Apron yang dia kenakan dipenuhi bercak darah, dan rak tempat biasa daging diletakkan telah dipenuhi dengan daging segar.

Comments

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Lima o

Creepy Diary 2

Dapat rezeki yang lumayan di sore hari sepulang kerja. Satu novel dikirimkan ke rumah. Adapun judul novel itu adalah Creepy Diary 2 karya Ayumi Chintiami. Tak perlu banyak kata lagi, mari kita bedah. Judul buku         : Creepy Diary 2 Penulis              : Ayumi Chintiami Penerbit            : Bukune  Tanggal terbit    : Mei 2014 Jumlah halaman : 292 halaman Creepy Diary 2 Adalah seorang gadis bernama Ayumi yang memiliki kemampuan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Ayumi sering kali melihat makhluk-makhluk mengerikan, mengalami mimpi-mimpi aneh dan bahkan visualisasi dari peristiwa yang belum pernah terjadi. Sama seperti novel sebelumnya, pada Creepy Diary 2 Ayumi kembali menemui arwah penasaran dengan latar belakang kematian yang bisa dibilang kelewat getir serta kejadian-kejadian aneh serta sosok-sosok mengerikan yang dia temui sepanjang perjalanan ketika berwisata mistis bersama teman-temannya menelusuri tempat-tempat mistis

Abatoar : kamu korban berikutnya ?

Pada awal kemunculanya lumayan sulit untuk menemukan Abatoar walaupun sudah dicari ke beberapa toko buku besar tapi tetap saja sulit. Entah saya yang telat mencari karena sudah terjual habis atau memang distribusi buku ini tidak terlalu luas. Namun kebetulan pada satu acara pameran buku dapat dengan mudah saya temukan buku itu dan tanpa pikir panjang saya langsung membeli dua buku karya  @kisahhorror . Linimasa dan Abatoar, sekalian book signing dan minta sedikit wejangan dari dia karena kebetulan saat itu juga Media Kita mengadakan #Horrorday. Selain dihadiri oleh  @kisahhorror , #Horrorday juga dihadiri oleh Penchake .   (Tentang apa atau siapa itu Penchake akan saya bahas di kesempatan lain, saya janji. Tolong jangan gentayangi saya.) Abatoar ? "Abatoar itu bukannya tempat buat orang - orang jalan kaki di pinggir jalan raya ya ?" "Itu trotoar mas..." "Ohiya lupa, terus Abatoar itu apa ?" Singkat dan jelas pada pameran buku itu  @kisahhorror