Skip to main content

Meng-Google Dirimu

Jangan pernah meng-Google dirimu. Mengapa? karena bisa jadi kau tidak akan suka dengan apa yang kau temukan.

Suatu hari aku merasa bosan dan mengetikkan namaku sendiri di mesin pencarian Google. Aku memiliki nama yang tidak terlalu pasaran, jadi aku yakin hasil pencariannya tidak akan terlalu banyak. Aku kaget sekali ketika ternyata aku menemukan sebuah website yang memiliki domain bertuliskan nama lengkapku.

www,(namaku).com

Ketika aku klik link tersebut, muncullah sebuah papan pesan. Aku memperhatikan profil dari website tersebut dan mengetahui bahwa ternyata orang yang memiliki website itu seusia denganku dan memiliki hobi dan ketertarikan yang sama. Tidak ada posting apapun dalam papan pesan tersebut, namun karena penasaran, aku menyimpan link itu.

Sudah sebulan berlalu, ketika aku melihat kembali website tersebut. Kali ini website tersebut memiliki beberapa konten. Ada beberapa postingan catatan harian, beberapa hal acak seperti "Hari ini cerah banget" atau "Lagi bete di tempat kerja". Hal-hal lumrah seperti itu.

Seiring waktu, Aku mulai menyadari beberapa kebetulan. Orang yang memiliki website itu tinggal di kota yang sama denganku. Sangat aneh ketika kamu menyadari ada dua orang yang namanya tidak umum tinggal di satu kora yang sama pada waktu yang sama.

Kemudian aku menyadari isi catatan harian di website itu sama persis dengan kejadian dalam hidupku.

Suatu hari aku pergi menonton pertandingan kasti dan ketika malam harinya aku memeriksa website itu, Aku menemukan pemilik website itu pergi menonton pertandingan yang sama dengan yang aku tonton siangnya. 

Kebetulan-kebetulan dalam website itu semakin menjadi-jadi. Detail biografi pemilik blog itu terlalu mirip dengan diriku.

Misalnya, pemilik website itu menuliskan dia memelihara seekor anjing dan nama anjing itu persis degan anjing yang pernah kumiliki ketika aku masih kecil. Pemilik website itu memposting gambar mobil miliknya yang ternyata model mobil miliknya persis dengan mobil yang pernah aku miliki ketika aku masih kuliah. Pemilik website itu menuliskan kegiatannya makan di restoran yang ternyata restoran-restoran yang dia tulis persis dengan restoran yang pernah aku kunjungi ketika aku pulang kerja.

Suatu hari lagi, ketika aku melihat papan pesan, pemilik website itu menulis pesan yang berbunyi "Selamat ulang tahun!"

Hari itu adalah hari ulang tahunku.

Aku memutuskan untuk menuliskan sesuatu di papan pesan itu, untuk memenuhi rasa penasaran saja. Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan memberitahunya bahwa dia memiliki nama yang sama denganku.

Namun ketika aku ingin mulai menuliskan sesuatu, Aku menyadari bahwa tidak tempat untuk mengetikkan pesan di website itu. Itu bukanlah papan untuk menuliskan pesan, itu adalah laman statis.

"Aneh banget."

Dapat disimpulkan, seseorang yang memiliki website tersebut sengaja membuat website itu terlihat seperti website interaktif... sekilas terlihat konten di dalam website itu diisi oleh orang lain yang mengunjungi website itu... namun sebenarnya, isi website itu ternyata hanya dibuat oleh si pemilik website itu saja.

"Untuk apa seseorang melakukan hal seperti ini?"

Aku memutuskan untuk mengirim e-mail kepada pemilik website tersebut.

Tulisannya berbunyi : "Hai. Percaya nggak, kita punya nama yang sama loh. Senang bisa kenalan"

Hanya sebuah e-mail yang bersahabat.

Hari berikutnya, ketika aku ingin melihat website itu lagi, Aku menemukan bahwa website itu sudah hilang. Sepertinya sengaja dihapus.

Kemudian aku memeriksa e-mail ku dan ternyata seseorang mengirimkanku pesan yang membuatku merinding dan menyesal setengah mati.

Pesan itu bertuliskan :
"AKU MENEMUKANMU!"

Comments

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Lima o

Creepy Diary 2

Dapat rezeki yang lumayan di sore hari sepulang kerja. Satu novel dikirimkan ke rumah. Adapun judul novel itu adalah Creepy Diary 2 karya Ayumi Chintiami. Tak perlu banyak kata lagi, mari kita bedah. Judul buku         : Creepy Diary 2 Penulis              : Ayumi Chintiami Penerbit            : Bukune  Tanggal terbit    : Mei 2014 Jumlah halaman : 292 halaman Creepy Diary 2 Adalah seorang gadis bernama Ayumi yang memiliki kemampuan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Ayumi sering kali melihat makhluk-makhluk mengerikan, mengalami mimpi-mimpi aneh dan bahkan visualisasi dari peristiwa yang belum pernah terjadi. Sama seperti novel sebelumnya, pada Creepy Diary 2 Ayumi kembali menemui arwah penasaran dengan latar belakang kematian yang bisa dibilang kelewat getir serta kejadian-kejadian aneh serta sosok-sosok mengerikan yang dia temui sepanjang perjalanan ketika berwisata mistis bersama teman-temannya menelusuri tempat-tempat mistis

Kisah Tragis Dibalik Lagu Pengantar Tidur

Nina Bobo oohh Nina bobo Kalau tidak bobo digigit nyamuk Satu lagu dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur anak - anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tapi pernahkah anda coba bertanya pada seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut? Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau - pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda. Hidup Nina berjalan normal seperti orang - orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan - jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara. Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu t