Entah bagaimana saya harus berepilog untuk postingan kali ini. Tak perlulah kita berepilog dengan kalimat-kalimat bertele-tele seperti
Dibintangi oleh aktris belia nan manis Stefanie Scott yang berperan sebagai Quinn Brenner, tokoh utama sekaligus korban teror dari 'The Man Who Can't Breathe' yang ingin menguasai diri Quinn sebagai 'peliharaan' di dunia lain.
Insidious : Chapter 3 merupakan prekuel dari dua film sebelumnya (Insidious & Insidious : Chapter 2) dengan mengambil cerita satu tahun sebelum teror keluarga lambert dan kematian Elise Rainier (Lin Shaye), seorang paranormal yang sudah berumur dan berwajah teduh. Diceritakan dalam Insidious Chapter : 3, Elise yang ditinggal mati oleh suaminya mengalami frustasi dan berniat untuk berhenti menolong orang-orang yang mengalami gangguan dari makhluk halus.
Suatu ketika datanglah Quinn yang memohon bantuan Elise. Quinn ingin Elise membantunya untuk berbicara dengan almarhum ibu Quinn. Walau awalnya menolak namun Elise ingin sedikit membantunya. Disinilah permasalahannya, ketika Elise mencoba mengkontak ibu Quinn, ternyata yang menjawab adalah makhluk lain yang sangat jahat dan ternyata tengah mencoba merenggut kehidupan Quinn.
Prekuel ini juga menceritakan tentang bagaimana Elise bisa bekerja sama dengan Spec (Leigh Whannell) dan Tuck (Angus Sampson) yang saat itu hanyalah seorang pemburu hantu amatiran yang terkenal di internet.
Tidak banyak perbedaan sinematografi dengan Insidious sebelumnya, namun ada beberapa Jumpscare yang kreatif dan diluar dugaan. Lalu kesan ngilu-ngilu sedap serta atmosfer suram dari 'The Further' masih diciptakan dengan apik, sederhana namun menohok imajinasi penonton. Terlebih akting Lin Shaye berhasil mencampur aduk emosi penonton. Ditambah dengan duo Spec & Tucker yang kocak dibeberapa waktu untuk meringankan suasana.
Insidious : Chapter 3 mungkin memang tidak seseram dengan pendahulunya. Bahkan Rotten Tomatoes hanya memberikan nilai 5.4, sedang IMDb sedikit lebih besar : 6.9
Namun bolehlah saya nobatkan film ini sebagai "A Powerfull Horror Movie" karena tidak hanya sekedar cerita horor namun amanatnya saya rasa mampu tersampaikan kepada penonton.
Apa kabar pembaca sekalian, maaf sekali baru bisa posting kali ini karena blablablablaNamun kalau boleh jujur, setelah sekian lama tidak blogging, jari dan otak ini jadi nggak sinkron karena jarang digunakan untuk mengetik blog yang suram ini.
Enough chit-chat, let's get straight.Apa yang anda rasakan kalau anda memanggil seseorang namun yang menanggapi malah orang lain? Canggung? well... dalamInsidious : Chapter 3 canggung sepertinya bukan kata yang tepat, kita bisa menggunakan kata "terror" sebagai pengganti. Itulah yang terjadi dalam Insidious : Chapter 3.
Dibintangi oleh aktris belia nan manis Stefanie Scott yang berperan sebagai Quinn Brenner, tokoh utama sekaligus korban teror dari 'The Man Who Can't Breathe' yang ingin menguasai diri Quinn sebagai 'peliharaan' di dunia lain.
Insidious : Chapter 3 merupakan prekuel dari dua film sebelumnya (Insidious & Insidious : Chapter 2) dengan mengambil cerita satu tahun sebelum teror keluarga lambert dan kematian Elise Rainier (Lin Shaye), seorang paranormal yang sudah berumur dan berwajah teduh. Diceritakan dalam Insidious Chapter : 3, Elise yang ditinggal mati oleh suaminya mengalami frustasi dan berniat untuk berhenti menolong orang-orang yang mengalami gangguan dari makhluk halus.
Suatu ketika datanglah Quinn yang memohon bantuan Elise. Quinn ingin Elise membantunya untuk berbicara dengan almarhum ibu Quinn. Walau awalnya menolak namun Elise ingin sedikit membantunya. Disinilah permasalahannya, ketika Elise mencoba mengkontak ibu Quinn, ternyata yang menjawab adalah makhluk lain yang sangat jahat dan ternyata tengah mencoba merenggut kehidupan Quinn.
Prekuel ini juga menceritakan tentang bagaimana Elise bisa bekerja sama dengan Spec (Leigh Whannell) dan Tuck (Angus Sampson) yang saat itu hanyalah seorang pemburu hantu amatiran yang terkenal di internet.
Leigh Whannel : Pemeran Pembantu dan Sutradara.
Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau ternyata sutradara Insidious : Chapter 3 ikut berakting sebagai Spec. Sebelumnya di Insidious & Insidious : Chapter 2 dia mendapat jabatan sebagai penulis naskah. Sebagai info, James Wan dan Leigh Whannel adalah rekan seperjuangan yang memulai debut pertamanya dalam film SAW.James Wan Sebagai Cameo
Hal yang lumayan mengejutkan buat saya selain jumpscare yang diluar perkiraan, adalah James Wan yang sekelebat tampil di depan kamera berperan sebagai juri pencarian bakat. Well, mungkin banyak yang enggak tahu kalau dialah dalang dari Insidious dan sutradara Fast and Furious 7.Tidak banyak perbedaan sinematografi dengan Insidious sebelumnya, namun ada beberapa Jumpscare yang kreatif dan diluar dugaan. Lalu kesan ngilu-ngilu sedap serta atmosfer suram dari 'The Further' masih diciptakan dengan apik, sederhana namun menohok imajinasi penonton. Terlebih akting Lin Shaye berhasil mencampur aduk emosi penonton. Ditambah dengan duo Spec & Tucker yang kocak dibeberapa waktu untuk meringankan suasana.
Insidious : Chapter 3 mungkin memang tidak seseram dengan pendahulunya. Bahkan Rotten Tomatoes hanya memberikan nilai 5.4, sedang IMDb sedikit lebih besar : 6.9
Namun bolehlah saya nobatkan film ini sebagai "A Powerfull Horror Movie" karena tidak hanya sekedar cerita horor namun amanatnya saya rasa mampu tersampaikan kepada penonton.
Comments
Post a Comment
Share your fear please.... :)