Skip to main content

Toko Daging

Seorang gadis berjalan di pinggir jalan, kemudian seorang kakek buta berjalan ke arahnya. Dia mengenakan kaca mata hitam dan memegang tongkat rotan, berjalan dengan terbungkuk - bungkuk. Kelihatan sekali dia sangat kesulitan untuk berjalan, dan ketika dia berpapasan dengan si gadis dia nyaris terjatuh.

Gadis itu segera menggenggam lengan si kakek dan membantunya berdiri. Si kakek berterima kasih atas kebaikan si gadis. Lalu kakek itu meminta pertolongan pada si gadis.

"Bisa tolong kamu antarkan surat ini ? saya udah tua dan agak susah untuk berjalan di sekitar kota."

Gadis itu memang dasarnya anak yang baik, dia rela menolong si kakek. Setelah menerima surat yang alamatnya tertera jelas di bagian depan surat itu dia berbalik untuk menuju ke tempat yang di tuliskan pada surat itu. Ketika gadis itu berjalan agak jauh dari si kakek, dia sedikit melihat ke belakang dan melihat kakek itu berjalan dengan cepat ke arah lain dengan menenteng tongkatnya. Yang mengejutkan, kakek itu melepas kacamata dan membuangnya ke tempat sampah.

Karena curiga, si gadis membawa amplop itu ke kantor polisi. Polisi pergi ke alamat pada surat itu, ternyata alamat itu adalah sebuah toko daging milik seorang pasangan yang sudah tua. Semua kelihatan seperti biasanya hingga polisi menanyakan tentang ruangan pendingin di belakang toko pada pasangan tua itu. Pasangan itu menolaknya, hingga akhirnya polisi harus memaksa dan mendobrak ruangan pendingin itu.

Di dalam, mereka menemukan pemandangan yang mengerikan. Mayat - mayat digantung dan disusun sesuai dengan potongan - potongan tubuhnya. 

Hingga kini, polisi tengah menyelidiki surat yang di berikan pria buta berikan kepada si gadis. Ketika mereka membuka amplop itu, selembar kertas kecil bertuliskan satu kalimat yang membuat merinding : 

"Ini yang terakhir saya kirim buat hari ini."

Comments

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Li...

Gak Baca Komik Horor, Sekalinya Baca Jadi Lama Gak Posting Lagi

Lama gak update sodara - sodara sekalian. Kali ini saya gak mau cerita sesuatu dulu. Mau share sedikit aja.  Jadi gini, ceritanya saya lagi iseng googling. Dan nemu komik horror disalah satu web penyedia komik. Jelas dong saya penasaran, saya baca dikit dan voila ! sukses bikin saya gak bisa tidur, gak berani di kamar mandi lama - lama. Dan gak berani buat posting cerita horor buat sementara. (Selain sempitnya waktu, efek dari komik ini yang membuat saya gak posting - posting lagi). "Emang serem banget ya ?" Gak banget - banget sih, tapi karena ilustrasinya yang "brengsek" dan lumayan buat bahan mental disturbing jadi bakal bikin anda berkali - kali ngeliat ke belakang pas lagi baca ceritanya (if you know what i mean...^_^). Nih saya kasih linknya aja. Saya gak mau naro gambar - apa dipostingan kali ini. YAMI NO KOE Nemu profil penulisnya juga dari wikipedia : Junji Ito was born in the Gifu prefecture of Japan in 1963. He was inspired from a young ...

Kisah Tragis Dibalik Lagu Pengantar Tidur

Nina Bobo oohh Nina bobo Kalau tidak bobo digigit nyamuk Satu lagu dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur anak - anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tapi pernahkah anda coba bertanya pada seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut? Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau - pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan musisi di Belanda. Hidup Nina berjalan normal seperti orang - orang Belanda di Nusantara pada umumnya, berjalan - jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara. Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik. Kejadian aneh itu t...