Seorang gadis berjalan di pinggir jalan, kemudian seorang kakek buta berjalan ke arahnya. Dia mengenakan kaca mata hitam dan memegang tongkat rotan, berjalan dengan terbungkuk - bungkuk. Kelihatan sekali dia sangat kesulitan untuk berjalan, dan ketika dia berpapasan dengan si gadis dia nyaris terjatuh.
Gadis itu segera menggenggam lengan si kakek dan membantunya berdiri. Si kakek berterima kasih atas kebaikan si gadis. Lalu kakek itu meminta pertolongan pada si gadis.
"Bisa tolong kamu antarkan surat ini ? saya udah tua dan agak susah untuk berjalan di sekitar kota."
Gadis itu memang dasarnya anak yang baik, dia rela menolong si kakek. Setelah menerima surat yang alamatnya tertera jelas di bagian depan surat itu dia berbalik untuk menuju ke tempat yang di tuliskan pada surat itu. Ketika gadis itu berjalan agak jauh dari si kakek, dia sedikit melihat ke belakang dan melihat kakek itu berjalan dengan cepat ke arah lain dengan menenteng tongkatnya. Yang mengejutkan, kakek itu melepas kacamata dan membuangnya ke tempat sampah.
Karena curiga, si gadis membawa amplop itu ke kantor polisi. Polisi pergi ke alamat pada surat itu, ternyata alamat itu adalah sebuah toko daging milik seorang pasangan yang sudah tua. Semua kelihatan seperti biasanya hingga polisi menanyakan tentang ruangan pendingin di belakang toko pada pasangan tua itu. Pasangan itu menolaknya, hingga akhirnya polisi harus memaksa dan mendobrak ruangan pendingin itu.
Di dalam, mereka menemukan pemandangan yang mengerikan. Mayat - mayat digantung dan disusun sesuai dengan potongan - potongan tubuhnya.
Hingga kini, polisi tengah menyelidiki surat yang di berikan pria buta berikan kepada si gadis. Ketika mereka membuka amplop itu, selembar kertas kecil bertuliskan satu kalimat yang membuat merinding :
"Ini yang terakhir saya kirim buat hari ini."
Comments
Post a Comment
Share your fear please.... :)