Ini adalah cerita dari seorang nenek yang sangat malang, terjadi seratus tahun yang lalu di kota Lurgan. Nenek itu memiliki seorang suami yang sudah lama meninggal. Cincin yang diberikan suaminya itu tidak ternilai harganya saat itu.
Suatu pagi, dia sakit dan terlihat sudah meninggal. Keluarganya melaksanakan upacara pemakaman dan menguburnya. Malam harinya, pencuri makam menggali kuburannya dan mencoba untuk merampas cincin itu dari jarinya. Cincin itu terpasang sangat kencang di jari manisnya yang sudah keriput.
Karena kesulitan merampasnya akhirnya mereka memutuskan untuk memotong jari nenek itu. Mereka meletakan mata pisau dijarinya, dan mulai mengiris jarinya hinga terasa sampai tulang.
TIBA - TIBA NENEK YANG DIKIRA SUDAH MENINGGAL ITU MENJERIT.
Pencuri makam itu sangat kaget dan langsung lari ketakutan. Ditengah kesendirian, nenek itu memutuskan untuk pulang ke rumah dan menjelaskan kepada keluarganya kalau dia hanya pingsan.
Beberapa tahun kemudian akhirnya dia benar - benar meninggal dan di batu nisannya dituliskan sebuah kalimat :
Suatu pagi, dia sakit dan terlihat sudah meninggal. Keluarganya melaksanakan upacara pemakaman dan menguburnya. Malam harinya, pencuri makam menggali kuburannya dan mencoba untuk merampas cincin itu dari jarinya. Cincin itu terpasang sangat kencang di jari manisnya yang sudah keriput.
Karena kesulitan merampasnya akhirnya mereka memutuskan untuk memotong jari nenek itu. Mereka meletakan mata pisau dijarinya, dan mulai mengiris jarinya hinga terasa sampai tulang.
TIBA - TIBA NENEK YANG DIKIRA SUDAH MENINGGAL ITU MENJERIT.
Pencuri makam itu sangat kaget dan langsung lari ketakutan. Ditengah kesendirian, nenek itu memutuskan untuk pulang ke rumah dan menjelaskan kepada keluarganya kalau dia hanya pingsan.
Beberapa tahun kemudian akhirnya dia benar - benar meninggal dan di batu nisannya dituliskan sebuah kalimat :
ebujung, ini true story?
ReplyDelete*blogwalking :D
tanya mbah google aja, ketik nama tulisan yang ada dibatu nisan itu. Pasti ketemu jawabannya
ReplyDelete