Skip to main content

Twilight Phenomenon

Pertama kali saya melihat poster teaser film Twilight, saya pikir "Pasti ini film drama romansa yang banyak digandrungin sama kaum cewek." Dan ternyata benar mendengar cerita dari orang - orang disekitar, gak ada masalah tentang itu, cerita - cerita cinta klasik tentang perebutan hati yang penuh intrik seperti cerita cinta pada umumnya. Dari awalnya saya juga sudah tahu kalau Twilight adalah novel yang difilmkan, dan biasanya novel yang difilmkan pasti seru (Lihat betapa meledaknya Lord of The Ring dan Harry Potter). Tapi sepertinya memang seru, mendengar cerita dari orang - orang disekitar yang katanya itu film yang sangat romantis. Mungkin memang karena saya tidak terlalu suka film romantis jadi saya masih belum punya minat untuk menontonnya.

Namun tak lama kemudian salah satu stasiun televisi kesayangan rakyat Indonesia telah menayangkan saga pertama dari film Twilight. Iseng - iseng saya nonton. Awalnya menarik, gadis biasa yang mencoba beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Tempat tinggal baru, sekolah baru, dan teman yang baru. Hingga tiba - tiba muncullah........ vampir(?).

What....?
Dunia makhluk horror jungkir balik sambil bilang wow, Bram Stoker gangnam style didalam kubur.

Tidak ada seorangpun yang memberi tahu saya kalau ada vampir dicerita itu, dan ternyata vampir itu yang jadi inti ceritanya. Cerita makin seru (baca: sulit dipahami oleh penikmat cerita horror) ketika ternyata tetangga gadis itu adalah seorang......... Werewolf.

Kita luruskan bersama - sama, disini kita punya seorang vampir yang tampan dan punya badan berkilau ketika terkena sinar matahari (dan bukannya terbakar), lalu ada werewolf yang sama gantengnya hanya agak sedikit berotot dengan kemampuan bisa berubah setiap saat (tanpa menunggu bulan purnama), dan seorang gadis cantik yang..... biasa aja. Okey, siapkan berondong jagung dan selamat menikmati kengerian pertempuran abadi antara Vampir dan Werewolf.

Catatan penting nih ya!
Saya sama sekali tidak bermaksud mendiskreditkan atau memojokkan dan mengatakan kalau film Twilight itu karya jelek, karena kalau Twilight itu karya yang jelek tidak mungkin novel dan filmnya laris dipasaran. Biar bagaimanapun ini adalah sebuah karya yang harus dihargai. Karena dapat dikatakan ini cerita yang inovatif, sedikit sekali orang yang bisa menemukan cerita unik seperti ini (satu banding 10 juta orang mungkin). Salut buat Stephenie Meyer yang berhasil memutar balikkan cerita mengerikan jadi lebih romantis.

Saya atau lebih tepatnya kami (para penikmat cerita horror) hanya sulit untuk memahami cerita itu karena kami hanya tahu kalau Vampir dan Werewolf adalah dua makhluk mengerikan yang melegenda dan sangat ampuh sebagai obat pengantar mimpi buruk.


Kita ada di dunia yang penuh paradoks, walau ditempatkan dalam ruang dan waktu yang sama.

Terima kasih.

Comments

  1. antik nih... muhehhehe salam kenal+folback nyokk di www.jombloangkut.blogspot.com muhehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your fear please.... :)

Popular posts from this blog

Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan)

Selesai Abatoar langsung saya lahap Linimasa di hari itu juga. Rasanya agak telat kalau saya me-review Linimasa sekarang - sekarang ini, mengingat tanggal terbitnya sudah lewat berbulan - bulan lalu. Well... better late than never. Kita bahas sedikit tentang cerita dalam Linimasa, tanpa spoiler tentunya. Judul buku : Linimasa (Sisi kelam sebuah kicauan) Penulis :  @kisahhorror Penerbit : Mediakita Tanggal terbit : November - 2013 Jumlah halaman : 340 Linimasa menceritakan tentang konflik dan intrik anak - anak remaja tanggung persis di sinetron - sinetron yang sering diputar di stasiun televisi kesayangan kita. Adalah Tatiana, gadis berpenampilan sederhana namun selalu meninggalkan kesan baik pada teman - temannya sebagai siswi yang rajin, pintar, suka menolong dan ramah kepada semua orang. Sifat baik Tatiana bukan berarti berimbas baik pada semua orang, tersebutlah lima orang remaja lain yang merasa dipecundangi oleh kebaikan dan prestasi - prestasi Tatiana. Lima o

Creepy Diary 2

Dapat rezeki yang lumayan di sore hari sepulang kerja. Satu novel dikirimkan ke rumah. Adapun judul novel itu adalah Creepy Diary 2 karya Ayumi Chintiami. Tak perlu banyak kata lagi, mari kita bedah. Judul buku         : Creepy Diary 2 Penulis              : Ayumi Chintiami Penerbit            : Bukune  Tanggal terbit    : Mei 2014 Jumlah halaman : 292 halaman Creepy Diary 2 Adalah seorang gadis bernama Ayumi yang memiliki kemampuan bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang kebanyakan. Ayumi sering kali melihat makhluk-makhluk mengerikan, mengalami mimpi-mimpi aneh dan bahkan visualisasi dari peristiwa yang belum pernah terjadi. Sama seperti novel sebelumnya, pada Creepy Diary 2 Ayumi kembali menemui arwah penasaran dengan latar belakang kematian yang bisa dibilang kelewat getir serta kejadian-kejadian aneh serta sosok-sosok mengerikan yang dia temui sepanjang perjalanan ketika berwisata mistis bersama teman-temannya menelusuri tempat-tempat mistis

Abatoar : kamu korban berikutnya ?

Pada awal kemunculanya lumayan sulit untuk menemukan Abatoar walaupun sudah dicari ke beberapa toko buku besar tapi tetap saja sulit. Entah saya yang telat mencari karena sudah terjual habis atau memang distribusi buku ini tidak terlalu luas. Namun kebetulan pada satu acara pameran buku dapat dengan mudah saya temukan buku itu dan tanpa pikir panjang saya langsung membeli dua buku karya  @kisahhorror . Linimasa dan Abatoar, sekalian book signing dan minta sedikit wejangan dari dia karena kebetulan saat itu juga Media Kita mengadakan #Horrorday. Selain dihadiri oleh  @kisahhorror , #Horrorday juga dihadiri oleh Penchake .   (Tentang apa atau siapa itu Penchake akan saya bahas di kesempatan lain, saya janji. Tolong jangan gentayangi saya.) Abatoar ? "Abatoar itu bukannya tempat buat orang - orang jalan kaki di pinggir jalan raya ya ?" "Itu trotoar mas..." "Ohiya lupa, terus Abatoar itu apa ?" Singkat dan jelas pada pameran buku itu  @kisahhorror